10.26.2009

Bali

Akhirnya...

Waktu yg sudah ditunggu2 akhirnya tiba juga di depan mata!
Tapi kok udah ga se excited kmrn2 yah? :(
Tapi tetep seneng akhirnya bisa liat sunset Dreamland bareng pacar :D



Biar pasir, deburan ombak, dan jingga matahari terbenam yg menjadi saksi cinta-ku padamu, selalu....

10.24.2009

SAT! erday

Here I am.
Stuck in this fuckin Saturday noon with the boy lays on the floor, listening and singing Free Bird by Lynyrd Skynyrd out loud!

10.23.2009

Dont Sleep Away This Night

Now I'm listening for this song. great song from Daniel Sahuleka.

Dan gatau kenapa, tiap kali gua tidur sambil melukin Edwin, pasti selalu ada lagu ini. entah di PSP gue, ato di IPod Edwin. terakhir yg gua inget malem wkt ujan itu, gua sama dia sama2 ketiduran gara2 lagu ini lagi.
Its weird. But yet so true :)

Check out the lyrics!

Dont Sleep Away This Night by Daniel Sahuleka

Tomorrow's near, never I felt this way
Tomorrow, how empty it'll be that day
It tastes a bitter, obvious to tears that I hide
To know that you're my only light
I love you, oh I need you
Oh, yes I do

Don't sleep away this night my baby
Please stay with me at least til dawn
It hurts to know another hours has gone by
And every minute is worthwhile
Oh, I love you

How many lonely days are there waiting for me
How many seasons will flow over me
Til the emotions make my tears run dry
At the moments I should cry
For I love you, oh I need you
Oh, yes I do

Don't sleep away this night my baby
Please stay with me at least til dawn
It hurts to know another hour has gone by
And every minute is worthwhile
It makes me so afraid

Don't sleep away this night my baby
Please stay with me at least til dawn
It hurts to know another hour has gone by
The reason is still,
I love you

-------------------------------

Gua tau lagu ini dari Edwin. Dan lagu ini juga gua dedikasikan untuk Edwin.
I love you, Dwin.

10.21.2009

Pink - Aerosmith

Ih gua sekali denger lagunya di IPod Edwin, lgsg suka :)
Uhm Im wondering, coba kalo judulnya bukan Pink, tapi Purple hihihihi pasti lebih keren. ya ga ya ga?

Eh iya, ga berasa banget deh bentar lagi udah mau ke Bali. senenggggggggg banget. ga sabar pengen cepet2 minggu dpn. diotak gua udah bisa ngebayangin sendiri disana kaya apa. kaya apa senengnya, kaya apa serunya. sama temen2, sama Edwin. I can't stop smiling when I think about it ;b




10.18.2009

My Toes :(



Not bad sih filmnya. tapi kayanya gua bakal lebih suka yg ini:



Yg isi suara astronotnya Dwayne Johnson, si The Rock. tp gatau kapan keluarnya. semoga aja jangan pas gua lagi di Bali. ketinggalan lagi dong kalo gitu?



Yg ini gua liat trailernya juga keren. 3D gitu, kaya beneran gambarnya, padahal kartun loh.




Yg ini film kartun gua yg kecil, tp sekarang di re-new lagi versi barunya.
Ah pokoknya gua harus nonton semuanya. ga boleh sampe ada yg kelewat, titik.

Jari kaki gua lagi sakit nih. lecet gitu kena trotoar gara2 si Edwin bawa motor gradakan banget, kaya tukang ojek grrrrr jadinya jari kaki gua deh yg jadi korban. perih banget lg kalo mandi ato pake sepatu.

Ya ampun, harus sampe kapan gua mandi sambil angkat satu kaki terus?
Please deh.

10.17.2009

Dear, meu Ligeiro


Senyum om2

Edwin, sorry yah gara2 gua sakit weekend lu jadi berantakan gini. padahal weekend ini kita banyak acara yah? mau nemenin lu nyari sepatu, mau nemenin lu ke Cordao De Ouro, tapi gagal semua gara2 gua. maaf yah?

Lu bela2in nemenin gua seharian, walaupun lu bingung harus ngapain biar sakit gua bisa berkurang. walaupun cuma bisa megangin tangan gua atau melukin gua sambil tidur, itu udah berarti banyak banget buat gue. Akhirnya sampe lu repot2 nganterin gua ke dokter, beliin gua bubur, nungguin gua tidur itu semua udah lebih dari cukup.

Apalagi waktu gua liat lu nangis pas gua kesakitan, wkt lu bilang kalo lu ga kuat liat gua kesakitan kaya gini terus, wkt gua diem2 liat lu ngeliatin gua pas gua lagi tidur sambil megangin tangan gue.
Gua ga salah sayang sama orang kali ini. entah knp cuma lu yg bs bikin gua ngerasa kaya gini.

10.13.2009

Hihihihi sweet :)

Edwin Ligeiro says:
je...
Jessica the Sleepy Head says:
Apa sayang?
Edwin Ligeiro says:
bsk nonton yah..
Jessica the Sleepy Head says:
Iya
Edwin Ligeiro says:
asik! nonton sama pacar :)
Gue: ..........
----------------------------------

Tolong namanya dibaca berkali-kali yah.
Edwin. itu Edwin loh yg ngomong!
Kayanya malem ini gua jadi gila karena tidur sambil senyum-senyum sendiri.

10.10.2009

Semoga Kau yang Terakhir

3 tahun lalu.

Disitu sebenarnya kisah ku dimulai. memasuki masa SMA yg kata orang 'masa paling indah', membuatku berangan2 sebenarnya apa yg akan ku alami selama 3 tahun ke depan. Indahkah? Burukkah? Ah yg terpenting untukku, masa SMA ini -aku yakin- akan menjadi masa yg tak pernah bisa ku lupakan meski aku harus menderita Alzheimer sekalipun.

Sekolah yg lebih sering aku anggap tempat paling menyedihkan sedunia itu, menjadi tempat pertemuanku dengannya. Tak banyak kesan yg bisa ku dapatkan dari pertemuan pertamaku dgnya. Jujur, rasa ketertarikan itu ada, muncul, nyata, tapi aku tak pernah berusaha untuk menunjukkannya kepada siapapun. Tidak ke teman2 terdekatku sekalipun.
Hal itu selalu ku lakukan jika aku tertarik kepada seseorang, -masih- dalam tahap suka, tidak lebih. Begitupun juga yg aku rasakan saat itu.

Beberapa kali, ku lihat beberapa perempuan mencoba mendekatinya. Aku akui, dia memang memenuhi syarat sebagai 'laki-laki menarik' dari beberapa laki-laki yg ada di sekolah ku saat itu. Sikapnya yg 'dingin' kepada perempuan yg berusaha mendekatinya pun, membuat ku semakin yakin untuk tidak mendekatinya.

Lucunya, aku sempat berfikir dia itu gay. Ya gay, penyuka sesama jenis. Tak heran, karena aku selalu memperhatikannya -dari jauh tentunya- dan memperhatikan ekspresinya yg -menurutku- sama sekali tidak nyaman jika ada seorang murid perempuan yang datang menghampirinya dan memaksanya untuk berbicara. Atau ketika ada seorang murid perempuan yg mencoba menarik perhatiannya dengan berlari sambil berteriak kecil dan -menurut perempuan itu, tidak untukku atau untuk dia- imut, atau anggun, hanya untuk membuatnya menoleh ke arah perempuan itu. Seketika perempuan itu memerah wajahnya dan aku rasa ada api yg sedang berkobar-kobar di balik seragamnya yg ketat dan tembus pandang itu.
Aku berharap murid perempuan itu tidak buru-buru memalingkan wajahnya agar dia bisa melihat kerutan di dahi laki laki yg aku perhatikan daritadi, tanpa henti- mulai muncul dan sejenak bisa ku lihat, muncul ekspresi heran yg perlahan berubah menjadi jijik di wajahnya. Tak lama dia memalingkan wajahnya kembali ke papan tulis.

Inilah aku. aku tak pernah berfikir untuk mendekatinya sekalipun, bahkan untuk menunjukan bahwa aku tertarik padanya pun, tidak. tidak sama sekali.
Suatu hari entah bagaimana caranya, salah seorang temanku menangkap basah aku sedang memperhatikannya dari jauh. Mau tidak mau, aku mengaku.
"Ya...aku tertarik padanya. Tp tidak untuk mendekatinya." jawabku ketika temanku bertanya mengapa tidak ku dekati saja dia. Jujur, aku lebih suka seperti ini daripada aku harus berusaha mendekatinya dengan seribu macam cara, tp yg aku dapat hanya ekspresi kosong atau malah mungkin ekspresi jijik seperti yg murid perempuan itu dapatkan. Tidak. Aku lebih suka memperhatikannya dari jauh, menikmati setiap gerak geriknya yg terkadang terlihat aneh di mataku. Tak apa, aku tetap menyukainya walau begitu.

Suatu hari, entah ku dapat keberanianku darimana. Hanya bermodal muka tebal mencoba mendapatkan nomor handphone dan alamat emailnya. Hanya untuk sederet nomor dan sebaris kata-kata, aku membutuhkan banyak tenaga dan berfikir berulang-ulang kali untuk melakukannya. Akhirnya, aku mengatakannya. Aku memberikan secarik kertas, dan dia mulai menuliskan sederet angka dan kata-kata yg menurutku sangat penting itu. Entah pada detik itu atau pada detik berikutnya aku membulatkan tekadku untuk menghubunginya ketika pulang sekolah nanti.

Mulai dari saat itu, aku mulai merasa dekat dengannya. Ya, aku ingat pertama kali ketika aku bertemu dengannya aku mengganggapnya sedikit aneh. Tapi saat itu aku merasa, dia normal. Entah dia yg sudah sembuh dari sifat anehnya itu, atau aku yg sekarang jadi ikut sifat anehnya itu. Tapi aku rasa tidak. Semua teman-temanku pun mengganggapnya normal. Seperti murid SMA biasanya. Sifatnya yg eksentrik dan sedikit arrogant tetap tak hilang dari dirinya. Kami berteman, seperti yg lain. Dan aku mulai berfikir, aku tak akan pernah menyatakan perasaan ku padanya. Aku suka, tapi belum tentu aku bisa menyayanginya seperti orang pacaran layaknya. Aku suka pertemanan ku dengannya. Dan mungkin memang ini yg sebenarnya aku butuhkan.

Kelas 2 SMA benar-benar masa yang sangat mengesankan untukku. Dalam kurun waktu tersebut, sudah ku temui 2 laki-laki yg sempat mengisi kisah cinta di buku diary ku. Ya, aku menyayangi mereka di waktunya masing-masing. Walaupun kedua perjalanan cintaku itu tidak berjalan mulus, selesai sebelum waktu yang aku perkirakan.
Dan seingatku, saat aku berpisah dengan pacar terakhir ku -saat itu- aku berfikir untuk tidak menjalin hubungan dengan siapapun dalam waktu dekat. Aku ingin menyibukkan diri dg hal2 yg aku sukai, berusaha untuk bahagia walaupun sendiri, dan tidak ingin membuang waktuku untuk siapapun yg akhirnya hanya akan membuat ku menangis.

Tiba lagi saatnya kenaikan kelas. Tidak terasa 2 tahun sudah ku lalui bersamanya. Waktu aku kelas 2, jujur aku sama sekali sudah tidak merasakan apapun saat aku melihatnya bahkan saat dia menyenderkan kepalanya di bahuku. Tidak ada lagi rasa menggelitik ketika aku m-elihatnya seperti kelas 1 SMA dulu. Walaupun sekarang kami bisa dikatakan cukup dekat, Oke dekat sekali-. Hampir semua guru mengira kalau kami pacaran. Tapi tidak. Dia pun juga bersikap sama dengan teman-temanku yg lain. Dan aku tidak pernah mengganggapnya gay atau homo lagi, karena beberapa kali dia mencoba mendekati murid perempuan di sekolah ku tapi sayangnya, gagal. Kadang aku berfikir, bodohnya perempuan-perempuan itu menolaknya. Karena aku tau, dia bukan tipe laki-laki yang mudah berganti-ganti pacar seperti laki-laki kebanyakan. Kalau alasannya karena dia bukan orang yg rapi dan cenderung cuek dengan penampilannya, aku yakin seseorang yg dia sayangi dan menyayangi dia bisa merubah itu semua. Dan aku lebih yakin lagi, kalau dia akan tampak mengagumkan jika ada seseorang yg berhasil merubah itu semua.

Capoeira. Satu hal yg ku gunakan untuk menyibukan diri, melupakan semua masalah yg sedang ku hadapi saat itu. Tapi juga yg membuatku semakin dekat dengannya. Seni budaya Brazil yg sudah ditekuninya sejak dia masih di bangku SMP itu, membuat ku tertarik untuk mencoba. Aku suka Capoeira, seperti aku suka berenang.
Akhirnya, saat liburan kenaikan kelas 3 tiba aku mengikuti latihan pertamaku. Ya, dengan sedikit muslihat akhirnya aku mendapatkan ijin dari kedua orang tuaku yg tadinya tidak begitu setuju mendengar usulku yg ingin menekuni Capoeira. Capoeira bukan hal yg mudah bagiku. Tubuhku kaku, tidak lentur seperti teman-temanku pada umumnya. Dan aku malas bergerak, mungkin itu penyebabnya.

Teman-teman ku bertambah sejak aku latihan. Mereka baik, ramah, walaupun ada beberapa yg menurutku tidak menyenangkan. Tapi aku mencoba untuk menyukai mereka, bagaimanapun mereka. Banyak diantara mereka yg selalu bertanya pada ku atau padanya "Mengapa tak kau jadikan saja dia sebagai pacarmu?" atau "Bukankah lebih baik kau resmikan saja hubungan kalian?" yang selalu berakhir dengan jawabanku "Tidak. Kami hanya berteman".
Yang membuatku heran, dia selalu diam saat aku menjawab, tidak menambahkan, tidak berkomentar. Hanya diam dengan ekspresi muka yg sungguh sulit untuk dijelaskan.

Sekolah, Capoeira, pergi nonton, hampir kemanapun aku pergi aku selalu ditemani olehnya. Dan aku mulai terbiasa dengan semua itu. Setiap hari kami bertemu. Entah hanya untuk pergi makan, pergi latihan, atau bertemu di sekolah. Dia selalu menjemput dan mengantarku pulang. Tak jarang juga dia bermain di rumahku. Seisi rumah ku pun sudah mengenalnya. 2 adikku sangat menyukainya. Mungkin karena dia sangat suka bermain game, dan adikku pun juga begitu. Keluarganya pun sudah mengenalku, sebagai teman dekatnya.
Sssst. Ada satu rahasia disini. Saat aku pertama kali latihan Capoeira, aku menyukai kakak laki-lakinya yang berkepala plontos itu. Dan entah kenapa, saat aku menceritakan isi hatiku tentang kakaknya, dia terlihat tidak begitu senang. Dia tidak pernah menanyakan perasaanku lagi dan dia terlihat tidak begitu mendukungku. Entah kenapa.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Karena sama seperti dulu, aku tidak pernah berniat sedikitpun untuk mendekati kakaknya. Aku tidak pernah berfikir untuk menunjukan rasa suka sedikitpun kepada kakaknya. Aku hanya menganggapnya sebagai kakak teman baikku, teman Capoeira ku, dan teman fotografiku. Itu saja. Dan aku segera melupakannya, kembali ke kehidupanku yg semula.

Waktu yg aku lewati dengannya terasa cepat. Dia selalu berusaha ada untukku kapanpun aku membutuhkannya. Dia selalu berkata "Ya" saat aku meminta sesuatu untuk diambilkan. Dia selalu berkata "Sebentar lagi aku akan kerumah mu" saat aku memintanya menjemputku dan mengajakku pergi keluar.
Dan ini kan yang namanya hidup. Masalah datang dan pergi seperti angin yg berhembus. Tapi tidak bisa juga kita sebut angin karena terkadang masalah bisa memberi perubahan untuk hidup seseorang. Saat itu, aku dilanda sebuah masalah keluarga. Malam hari yang membuat ku semakin merasa tidak punya tempat untuk lari dari masalah itu juga semakin membuatku merasa sendirian dan tak punya siapa-siapa untuk berbagi. Entah mengapa, dipikiranku saat itu hanya ada namanya dan ku putuskan untuk mencarinya. Dan dia disitu. Mendengarkan cerita yang diiringi tangisanku di seberang telepon. Menemaniku semalaman dan berusaha menenangkanku dan berkata "Semuanya akan baik-baik saja. Jangan menangis lagi ya?". Dan jujur, disitulah aku merasa memiliki seseorang yg bisa memperhatikanku. Dan aku merasa dia melindungiku. Aneh, entah bagaimana caranya hanya dengan sebuah kalimat, dia bisa membuat ku merasa begitu.

Sampai suatu hari dia menyatakan perasaannya padaku. Aku kaget. Sungguh. Walaupun sebenarnya aku sudah pernah membayangkan apa yg akan aku lakukan jika saat-saat seperti ini datang? Dan datanglah saat itu. Aku hanya diam dan berusaha mengalihkan pembicaraan karena berfikir dia hanya bercanda. Dia orang yang sangat suka bercanda, kata-katanya asal-asalan, dan aku takut saat itupun dia sedang bercanda. Tapi tidak, kali ini dia serius. Aku belum pernah melihatnya seserius ini sebelumnya. Tapi aku tetap tidak mempunyai jawabannya. Sampai dia menyatakan perasaannya untuk yg kedua kalinya. "Aku sungguh menyayangimu. Dan apa lagi yg harus kita lakukan jika bukan meresmikan hubungan kita ini?"
Aku diam. Ingin sekali rasanya aku menangis. Banyak hal yg saat itu aku rasa, akan sulit dijelaskan kepada semua orang. Diriku sekalipun. Terlebih aku ingat, sering sekali aku berkata kepada orang lain kalau aku tidak akan pernah menjadikan sahabatku sebagai pacar, atau aku lebih memilih berpacaran dengan orang yg sama sekali belum ku kenal daripada harus pacaran dengan teman baikku sendiri. Dan belum lagi aku harus memikirkan apa yang akan terjadi jika aku harus kehilangan seorang sahabat hanya karena status pacaran ini?
Tapi dalam hatiku berkata lain. Aku menyayanginya dan aku pasti bisa menjelaskan semuanya satu per satu.

Dan akupun mulai meminta maaf kepada teman-temanku dan menjelaskan semuanya. Perasaan ku, hubungan ku dengannya, semua hal yang bisa membuatku seperti menjilat air liurku sendiri. Sungguh, saat itu aku merasa orang paling bodoh sedunia karena mengatakan hal yg sebenarnya belum tentu bisa aku lakukan. Tapi aku sekaligus bahagia karena teman-temanku mengerti keadaanku, mendukungku dan berkata, "Itu jalan hidupmu. Kami akan bahagia untukmu selalu." Rasanya lega seperti mengaku suatu dosa yg selama ini aku tutupi dari siapapun.
Aku menerimanya. Walaupun aku tidak pernah menjawab "Ya" secara langsung. Ku cium pipinya saat dia berkata, "Bagaimana?". Dan aku tersenyum.

Sekarang hubungan ku dengannya hampir berjalan 2 bulan. Memang bukan waktu yg lama. Tapi kami berharap kami tetap bisa merayakan 2 tahun perayaan hubungan kami nanti dengan perasaan yang sama seperti yg kami rasakan saat ini, tanpa berkurang sedikitpun.
Aku berharap, dia orang terakhir dan tidak menambah lagi daftar mantan pacarku di buku diaryku. Aku berharap hubungan ku dengannya tidak seperti hubungan ku yg sebelumnya. Aku yakin, kami bisa bahagia dan saling membahagiakan. Aku bisa merasakannya. Walaupun dia jauh dari tipe pacar impianku, tapi aku bahagia. Dia bisa membuat ku tersenyum sepanjang hari hanya dengan mengecup keningku, atau membisikkan kalimat "I love you" di telingaku.

Satu hal lagi, dia juga bukan orang yg romantis. Jadi aku tak perlu repot-repot berharap dia akan membawakanku setangkai bunga mawar tiap pagi atau mengirimiku kata-kata puitis tiap malam sebelum aku tidur. Tapi bagaimanapun dia, aku senang bersamanya, mengurusnya. Menemaninya memangkas rambut, menyuruhnya berhenti menggigiti kuku, memintanya merapikan bajunya yg berantakan, atau mengisikannya formulir untuknya masuk kuliah, atau memeluknya sampai dia tertidur saat dia memintaku "Peluk aku".

Dia membuatku merasa berguna dan berharga. Tak pernah ku dengar kata-kata romantis keluar dari mulutnya. Tapi dengan begitu, aku lebih bisa menghargai perbuatannya daripada hanya sekedar kata-katanya. Dan aku selalu yakin, dia berbeda dari laki-laki yg banyak ku temui.
Rasanya, aku tidak akan pernah bisa lebih bahagia lagi :)

10.07.2009

Spinning Round

Pusing banget sumpah gua ngurusin masuk kuliah. fotocopy rapotlah, legalisirlah, surat keterangan Kepseklah, formulir pendaftaranlah, apalah. Belom lagi, ntar pas udah ngumpulin form, harus interview segalalah, ribet banget sih mau masuk Univ doangggg?
Ngurusin sekolah aja, remedial nilai2, ulangan dan segala macem tetek bengeknya gua udah mau bengek beneran!

Gua perhatiin, kayanya orang2 yg lagi nyiapin wedding aja ga ribet2 amat kayanya. ga seribet masuk Univ.

Married ga perlu pake fotocopy rapot sama cap legalisir dari sekolah kan?

10.05.2009

Surrogates

Today is another date with him :D
Hahahaha kayanya tiap hari yah gua kencan sama dia? ckck.Semoga aja ga cepet bosen yah kaya gini terus!

Yep, hari ini gua nonton Surrogates (akhirnya...) sama Edw. yah over all keren lah filmnya. Gua kagum sama otak2 orang2 (khusus orang bule) yg bikin cerita film kaya gini tuh dapet idenya darimana yah? ada2 aja loh imajinasinya. Gatau beneran ada robot2 pengganti kaya gitu, ato itu cuma khayalan aja.



Yeah whatever, film ini tetep pas kok buat di tonton :)

10.04.2009

Satur-daynight

Hello dello!

Gila. ujan gede banget dirumah gue. siang2 udah ujan aja loh. padahal td pas gua bangun masih terang benderang aja ckck. gimana caranya mau ke Senayan coba kalo ujan gede gini? grrrr. semoga ujannya cepet berentinya deh.

Eh iya, kmrn gua ga jadi ke Angola Night di Bulungan. tau ga gara2 kenapa? Ujan. katanya ujan gede kmrn disana. udah gitu gua udah keasikan pacaran di Starbucks sampe lupa waktu. ngobrol2 becanda2 ga jelas sama Edw bikin waktu jalannya cepet banget. sumpah, ga bohong.

Akhirnya yaudah deh. kmrn cuma jalan2 aja. nemenin si Edw liat pameran PS di Mall3. abis itu makan di Ichiban Sushi, trs ga sengaja liat anak B-boy yg demen banget maen Nx Pump yg di Timezone itu. gua ngakak2 berduaan sama Edw ngeliatinnya. pake topi, sepatu keren, kaos kegedean, celana jg kegedean, wuih Hip-Hop abis dah pokoknya! hahaha. ngeliatin dia maen dg seribu kepedean yg ada di dalam dirinya, gua sama Edw cm bisa nahan2 ketawa sampe muka merah perut sakit di pinggir berduaan. ckck

Hidup memang kejam.



Dan sekarang hujan pun tak kunjung berhenti.
makin bingung deh gue hari ini latian apa engga yah enaknya?

10.01.2009

Fry-day.

Hari ini berasa panas banget ga sih lu?
Err iya emang Jakarta ga pernah dingin gue tau kok, tapi hr ini tuh lebay banget panasnya gila.
mungkin kalo diliat dari satelit luar angkasa gitu, bumi warnanya udah bukan ijo sama biru lagi kali yah, udah berubah jadi merah keoren-orenan gitu saingan sama Mars. parah.

Ga cuma badan doang lagi yg gerah hari ini, otak jg ga kalah gerahnya. saking gerahnya sampe keringetan otaknya. pusing tau ga sih lo mikirin mau masuk kuliah dimana. grrr makin gede tanggung jawab makin banyak. coba dulu, pas mau masuk sekolah SMP pasti yg ngurusin nyokap. gua gausah sibuk2 pusing2 nyari informasi sekolah ini gimana bagus apa engga, biaya masuknya berapa bla bla bla.
Lah ini sekarang? pengen salto gua rasanya (kaya bisa aja gitu salto) kalo ngomongin tempat kuliah yg bagus sama harganya yg cocok. Grrrr

Ngomong2 gua besok memboloskan diri men! Cihui. gara2 besok wajip pake batik dan satu2nya batik yg gua punya itu baby doll dan amat sangat tidak mungkin gua pake ke sekolah karena gua masih pengen dianggep murid yg berbakat lulus sama guru2. udah gitu juga gua ga sempet nyari2 batik lagi.
Tapi sejujurnya sih alesan yg paling patennya itu yah gara2 males masuk aja. hahahahaha
pengen bangun siang lagi, pengen nostalgia sama masa2 liburan kemaren!

Buat yg besok masih masuk sekolah, belajar yg bener yah. tuntutlah ilmu setinggi mungkin. gantungkan cita2mu setinggi langit biar bisa dapet jodoh seperti yg kalian idam2kan. (LOHHH?)